Sabtu, 10 Desember 2011

Alhamdulillah ya Allah, tidak terasa sudah, hari ini tanggal 11 Desember 2011 usia perkawinan kami sudah menginjak 2th. Hari ini tidak ada perayaan khusus, hanya doa yang selalu kupanjatkan, semoga aku bisa melaksanakan amanah pernikahan ini. Saling percaya, saling setia, saling terbuka dan saling menjaga selamanya. Sampai ajal  menjemput. 2th sudah aku lalui bersama, berbagai ujian dan cobaan selalui mewarnai. Dengan kekuatan kesabaranku & kekuatan cinta aku mampu lalui ini semua. 

Selamat Hari Ulang Tahun Perkawinan Suamiku Sayang ^_^

Aku tidak sempurna tapi aku akan selalu belajar saling mengasihi dengan cinta yang terus diusahakan. Jika Tuhan ijinkan sampai tua nanti ya sayang. Sampai memutih rambut dan sampai keriput tangan kita

Senin, 10 Oktober 2011

Terima kasih atas ucapan kalian, Tuhan Memberkati





Salam semua.. hari ini adalah besday aku.
Hari lahir Aku sama dengan hari lahir Ibu aku 10 Oktober
Hari ini dari FB dan Hand phone  berduyun2 wish besday untuk aku dari kawan2, Keponakan & semua.

Untuk mereka yang mengucapkan hal yang indah_indah dan mendoakan aku di hari lahir aku ini, aku ucapkan banyak2 terima kasih atas ingatan kalian. Semoga Tuhan selalu memberkati kalian semua.. Untuk Yang sudah tau tapi pura2 ga tau (alias belum mengucapkan), semoga segera dibuka hatinya untuk cepet2 ucapkan… Besok juga ga pa pa… Masih buka ucapan selamat kok… He he he… Better Late than Never… Ha ha… Bercanda kok!!!

Siapapun kalian yang membaca Blogku ini, Semoga doa yang indah2 dari kalian tersebut juga dilimpahkan untuk keluarga dan teman2 semua. Semoga Sang Hyang Widhi selalu melindungi kalian, memberi kesehatan, kesuksesan, dan kebahagiaan tentunya…


God Bless You...
Tuhan Memberkati...
Mugi Gusti Paringan Berkah Panjenengan...
الله يبارك
上帝保佑

 10 Oktober, di Kasur, di temani suami tidur



 
                                                                                                      Neny Cantika






Ajaran Ibu Ratu..

"Berkiblatlah pada YANG DIATAS, jangan pada Ibu. Ibu juga belum sempurna, masih menjalankan tugas. Hati, pikiran, prilaku, semua harus ditata. Bersahabatlah dengan alam, berbagilah waktu dengan alam. Jagalah alam ini layaknya kamu menjaga raga dan keluarga.

Buang jauh-jauh sifat ke-aku-an mu. Tuntutlah ilmu padi. Janganlah berburu pusaka-pusaka di tempat-tempat kramat, tidak ada gunanya. Tapi jadikanlah dirimu pusaka. Jadikanlah otakmu berlian dan hatimu emas. Itu lebih berguna. Mengajilah pada Al Quran yang ada didalam dirimu, bukan Al Quran orang lain. Bersembunyilah di tempat yang terang...

Eling ngger, eling... Waspodo... Yakin, iklas hadapi hidup ini. Semua sudah ditata rapi, jalani saja apa adanya. Itu yang paling penting."

Apakah Agama masih dipertanyakan??

1. Sahabat saya punya seorang teman suku pedalaman sejak lahir tinggal di wilayah Kalimantan. Ia tidak memiliki kemampuan baca tulis, sementara itu di daerahnya tak ada listrik, koran, radio, apalagi televisi masuk desa. Jadi jangan mengharap ia bisa mendengar kabar berita soal ilmu, budaya, maupun agama. Lha wong ia juga belum tau nama negara ini, apalagi nama Presiden RI saat ini. Masyarakat di sana tidak juga menganut Islam maupun agama yang lainnya. Agamanya tidak jelas, bahkan ia tidak tahu soal agama, dan tidak pernah tau kalau di dunia ini ternyata ada agama. Tapi perilakunya begitu religius, ia memiliki perilaku welas asih, ia sangat menghormati, menjaga, merawat, lingkungan alam dan makhluk seisinya. Ia tidak mau menyakiti siapapun dan apapun mahluk. Tapi sayang sekali, ia telah wafat beberapa bulan yang lalu.

2. Adalah seorang sahabat yang tinggal di Jakarta Selatan. Ia sejak lahir mengalami cacat; BUTA, TULI, BISU. Ia tidak mengenal agama apapun. Tak bisa diajarkan pula agama apapun.
Pertanyaannya, apakah mereka berdua juga ditanya malaikat sesaat setelah dikubur ? Apakah ia pasti pula masuk neraka karena tak pernah mengucap kalimat persaksian ?

Minggu, 09 Oktober 2011

10 Oktober, My Birthday


Hari ini, 10 Oktober. Bertepatan dengan hari ulang tahunku, seperti tahun-tahun sebelumnya tak ada sesuatu yang spesial yang kulakukan untuk merayakan hari itu. Bisa dikatakan bahwa hari itu sama sepert, hari-hari biasanya, nothing special.

Terimakasih terutama pada Hyang Widhi, Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa (Itulah sebutan yg banyak disebut untuk memuji kebesaranNya),  karena udah diberi kesempatan bertambah umur dan semoga bisa menjadi lebih baik dan dewasa dari sebelumnya.

Apakah doa dan keinginanku? Sederhana saja.

Diberikan yang terbaik dalam segala hal menurutNya. Aku akan menjalani semuanya dengan ikhlas :) Karena aku selalu bingung jika berdoa dan harus meminta padaNya. Apalagi yang harus kuminta jika semuanya begitu indah pada akhirnya.

Aku tidak bilang kalo aku tidak pernah marah padaNya. Aku hanya manusia biasa, yg jika mengalami kesusahan akan berkeluh kesah dan kadang marah padaNya. Tapi aku sadar, pada akhirnya yg terbaiklah untukku.

Untukku sendiri, hanya itu permintaanku.

Tapi jika boleh dan DIA mengijinkan, aku ingin melihat orang tuaku dan mertuaku khususnya sehat selalu dan panjang umurnya selalu berkah, serta keluarga kecilku bahagia dan penuh cinta. Karna saat ini dalam keluarga kecilku sendiri Aku hanya masih punya Suami. Suamiku adalah saat ini yang menemani hari hariku dengan penuh arti. Aku yakin Dia adalah jodohku, Aku tak pernah sesali apapun yang terjadi. Aku ikhlas dengan segala yang aku dapatkan... mungkin, aku memang ditakdirkan untuk sabar, ikhlas dan selalu mengerti akan sifatnya..

Bahkan jika boleh aku jujur hanya Dia yang saat ini yang aku punya. Walau kadang Dia sering berkata, Aku adalah wanita yang kurang bersyukur. Sering sekali Dia berkata seperti itu. Sering kali juga aku ingin katakan kalo apa yang Dia katakan itu adalah Salah. Justru sangat bersyukurnya aku dan takut kehilangannya kadang aku begitu naif terhadapnya (Ah... Lebay.. He he..)

Untuk Pekerjaan dan Karierku? Saat ini aku cukup syukuri saja apa yang telah Tuhan berikan kepadaku, walau kadang apa yang aku inginkan tidak sesuai dengan harapan. Tapi itulah seninya hidup.. Kalo indah indah terus jadinya ga asyik.. Cara terbaik untuk menghargai pekerjaanku adalah dengan membayangkan bagaimana diriku tanpa pekerjaan. Itu akan membuat Aku bisa mulai menghargai dan mensyukuri apa yang Aku miliki hari ini. Tak lepas dari itu semua. Tetap mencari yang terbaik terus berusaha aku lakukan. 

Untuk teman2ku ? Alhamdulillah hampir teman yang aku punya. Mereka  semuanya sangat baik kepadaku.. Karna wajahku yang lucu, sifatku yang konyol dan kehadiranku yang kadang meramekan suasana aku nggak terlalu sulit untuk mempunyai seorang temen2 baru.. Terima kasih buat temen2ku semua semoga kita selalu menjadi dan menjaga pertemanan kita dengan baik.

Ya sudahlah... Capek aku ngetik terus.. Demikianlah sedikit Harapan dan sepenggal Do'a yang aku panjatkan...

--- balik lagi ke Keluarga ----  Semoga Aku masih  punya kesempatan lebih banyak lagi membahagiakan Keluargaku. Belum banyak yang aku perbuat untuk mereka. Semoga aku diberikan kesempatan, kekuatan, dan cinta untuk melakukan hal itu.
Semoga permintaan terselipku di hari ulang tahunku tidak berlebihan bagiNya, meskipun tanpa kumintapun aku yakin dan percaya bahwa DIA selalu memberikanku yang terbaik :)

                                                Di kasur ditempat tiduku, ditemani Boneka2 cantikku
                                                                       10 Oktober 2011



                                                                            Neny Cantika




Senin, 26 September 2011

Reinkarnasi atau Hukuman Tuhan

Peristiwa ini kami alami pada bulan Februari tahun 2006 menjelang perayaan hari raya Iedul Adha. Kami pulang kampung untuk menyembelih hewan korban. Kami putuskan membeli wedhus  sebagai hewan kurban. Dua hari menjelang hari raya aku  berkeliling bersama istri mencari wedhus, pikir ku dapat wedhus yg gedhe dgn duit pas-pasan. Aku berhenti di “toko swalayan” khusus menjajakan wedhus di pinggir jalan. Ku tawar seekor kambing merk benggala warna putih yang amat besar. Tawar menawar berlangsung alot akhirnya tidak putus karena waktu itu budgetku pas-pasan. Sewaktu aku pamit undur dan meminta maaf karena tidak jadi beli. Aku putuskan cari kambing di tempat lain saja; tiba-tiba nggak ada sebab apa-apa si kambing yang tadi ku tawar ngamuk. Nyeruduk sana sini ditundukkan oleh yang jaga  malah semakin ngamuk. Hingga akhirnya talinya putus. Kambingnya lari mengejarku, yg sedang menghidupkan mobil pik up bosok kesayangan. Sampai dekat pintu mobil, kambing tiba-tiba berhenti, lalu diam dan tenang. Kambing mengembik lirih, tapi kulihat matanya berkaca-kaca mengeluarkan air, saat itu istriku berkata lirih;
maaf ya dhusduitku nggak cukup buat  membelimu, mudah-mudahan kamu dibeli orang lain dan hidupmu bermanfaat untuk manusia. Dengan cara itu, mudah-mudahan kamu dapat pengampunan hukuman dari Tuhan. Dagingmu akan bermanfaat buat makan orang-orang yang hidupnya kekurangan. Jangan ngamuk ya, pasti ada orang lain yang akan menyempurnakan hidupmu”.
Aneh, kambing itu diam dan sepertinya memperhatikan ucapan istriku. Aku berfikir, mata kambing itu sepertinya bukan mata binatang, tapi memancarkan aura mata manusia. Tanpa ditarik lagi oleh yang punya kambing itu berbalik arah menuju kandang penampungan di tepi jalan.
Aku dan istri melanjutkan keliling, menuju ke desa-desa, ketemu  seorang penggembala yang memiliki banyak domba. Ku pilih salah satu yang paling besar, gemuk dan memenuhi syarat. Sesampai di rumah desa, domba kuberi makan dedaunan, rumput dan kusediakan air mentah untuk minum. Sehari berlalu, hingga tengah malam si domba  kok tidak mau makan rumput, maupun dedaunan dan tidak mau minum juga. Perutnya tampak sampai lengket. Aku khawatir kalau-kalau domba itu sakit. Padahal besok paginya akan disembelih. Malam kian larut, waktu itu aku ketiduran sekitar jam 24.00. Kira-kira jam 02.00 aku terbangun oleh suara sayup-sayup tangisan seseorang. Arahnya dari tempat domba yang kutaruh di samping rumah. Istriku bilang coba cermati, sesungguhnya itu suara domba kita. Aku keluar rumah, lalu duduk di teras sambil mengamati si domba. Domba itu menatapku tajam, diam. Karena sejak kemarin domba itu tidak aku ikat dan kubiarkan saja bebas berkeliaran, lalu si domba melangkah menghampiriku yang duduk mengamatinya di teras depan rumah. Si domba berhenti melangkah namun matanya menatap mataku, penuh iba, lagi-lagi tampak keluar air mata hingga meleleh air mata si domba. Wah..benar-benar menangis domba ini. Tapi apa maksudnya, aku coba mencerna. Aku cermati rumput, dedaunan, air semuanya utuh tak ada yang berkurang. Berarti domba ini bener-bener mogok makan, pikirku. Aku meninggalkan domba itu lalu kembali masuk ke rumah lalu tidur lagi. Jam 04.30 aku terbangun, lagi-lagi mendengar suara tangisan yang asalnya mengarah pada domba di samping rumah. Istriku menyuruh keponakan untuk memberi makan kambing dengan nasi putih. Kebetulan di rumah ada sisa martabak, digunakan sebagai lauknya. Nasi dengan lauknya martabak menjadi secobek besar penuh. Di tambah satu panci rantang teh hangat manis. Semua menu makanan diberikan ke si domba. Ponakanku kaget, “loh..ternyata si domba doyan makan nasi dengan lauk dua potong martabak. Nasi segitu banyaknya dilalap sebentar langsung habis tak bersisa. Berikut teh manis serantang juga langsung disruput sampai habis. Aku suruh ponakan membuatkan kopi pake panci rantang pula. Lalu diberikan lagi ke si domba. Benar saja kopi manis itu diminum juga hingga tinggal sisa kurang dari 1/4 rantang. Paginya setelah shalat ied, tukang jagal datang ke rumah untuk memotong hewan korban. Tepat jam 09.00 si domba sudah dipotong lalu daging dibagi-bagi ke tetangga kiri-kanan. Selesai.

SOSOK MISTERIUS

     Malam harinya, ketika itu kami ada di kamar bersama istri sedang bersantai sambil nonton tv, kira-kira jam 18.30 wib. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu jendela kamar. Tok..tok..tok..! Siapa ya ? Hening…nggak ada jawaban. Istriku minta supaya jendelanya dibuka saja, karena ada seseorang yang datang. Aku langsung buka jendela kamar..kaget sekali ! Aku lihat sosok laki-laki misterius. Suasana agak remang, dalam penglihatanku hanya wujud bayangan tubuh seorang lelaki seperti siluet. Kira-kira tingginya 155 cm badannya agak kurus, mengenakan pakaian zaman dahulu. Ia mengenakan ikat kepala warna hitam. “Kamu siapa, ada apa datang kemari ?” tanyaku kepada sosok misterius itu. Lho..ternyata ia bisa menjawab dalam bahasa Jawa yang biasa digunakan kira-kira dua abad yang lalu,”..saya terimakasih sekali, akhirnya mendapat pengurangan siksa (Tuhan), saya mau melanjutkan “perjalanan”. Kamu siapa ? sosok misterius itu menjawab,”saya yang sudah disembelih tadi pagi, saya anaknya ….(sosok misterius itu menyebutkan nama laki-laki dan perempuan, mungkin orang tuanya). Aku agak kaget, ia menyebutkan nama orang tuanya dengan nama-nama yang sudah tidak lazim dipakai untuk orang zaman sekarang. Aku tanya sekali lagi,” rumahmu dulu di mana ?”, ia tak menjawab, hanya menggelengkan kepala. Sosok misterius itu lalu menundukkan badan sebagai bahasa isyarat untuk mohon pamit dan terimakasih. Plass…hilang ! Ya Tuhan, ampunilah dosanya. Lepaso parane jembaro kubure. Aja parang tumuleh terusna lampahmu !

REINKARNASI (Hukuman Tuhan) ?

Aku berfikir..apakah ini yang dinamakan reinkarnasi ? ataukah bukan termasuk reinkarnasi, melainkan bentuk siksaan Tuhan atas dosa dan kesalahannya sewaktu hidup di dunia dulu ? Ataukah reinkarnasi itu juga merupakan salah satu bentuk hukuman Tuhan ?  Tapi ada satu hal yang saya ingat dengan apa yang dulu diceritakan eyang-eyang ku, bahwa orang yang mengalami reinkarnasi, yang diingat hanya siapa orang tuanya, dan apa saja dosa-dosanya dulu waktu masih hidup di dunia hingga sekarang mendapat hukuman seperti itu. Ataukah ini juga yang disebut siksa kubur, atau kah ini maksudnya bangkit dari kubur dengan rupa-rupa “wajah” atau wujud sesuai perbuatannya dulu.
Saya jadi teringat, tetangga saya 5 tahun yang lalu pernah memiliki seekor anjing yang tiap senin dan kamis berpuasa. Mungkinkah anjing itu berpuasa senin-kamis sebagai bentuk permohonan ampunan kepada Tuhan ? Eyang saya dulu punya burung perkutut yang berpuasa setiap hari kamis kliwon dan sabtu pahing. Usia perkututnya sampai 60 tahun turun temurun 3 generasi. Waktu itu tahun 1992 eyang dari Solo maringke perkutut kepada kami. Kami heran, karena eyang bilang kalau burung perkutut itu tidak usah repot diambil ke Solo. Biar burungnya saja yang pergi sendiri ke Jogja. Aneh tenan…masak manuk iso mabur dewe teka omahku ? Saya tertawa terpingkal karena…eyang bilang besok hari Jumat Legi perkutut yang ku paringke kamu, mau berangkat ke Jogja sendiri. Kami hanya diminta menyiapkan sangkarnya saja, dan pintu sangkarnya agar dibuka. Eh..tau-tau Jumat Legi malam hari si perkutut itu sudah datang hinggap di ranting taman belakang rumah, lalu hinggap dan masuk sendiri ke dalam sangkar. Nyai..nyai Beja !


KU SAKSIKAN DENGAN MATA KEPALA SENDIRI,
KEBESARAN TUHAN BEGITU DEKAT DI DEPAN MATA

Dari kisah di atas, kami berfikir dan bisa merasakan langsung BETAPA rahasia ilmu Tuhan itu benar-benar Mahaluas. Kami mersa sebagai manusia amat kecil bak butiran debu yang tiada artinya. Jasad ku, kemampuanku, kebisaanku, pengetahuanku, sungguh kerdil, bak pungguk yang berjalan ngesot. Hanyalah  amal kebaikan kita saja yang dapat memenuhi  jagad bumi ini. Itupun masih belum ada setets air laut dibanding Ilmu Tuhan Mahabesar ! Duh Gusti…ampunilah hamba Mu ini. Tiada kata-kata yang pantas terucap, kecuali ucapan rasa syukur atas segala anugrah dan rahmatMu ya Tuhan. Tiada perbuatan yang layak  kulakukan lagi, kecuali harus beramal kebaikan pada sesama sebagai wujud syukur ku yang paling nyata kepadaMu, Gusti Ingkang Akarya Jagad. Semakin ku kagumi Engkau, semakin merasa kecil dan bodoh aku, lalu semakin kutakuti pula Engkau.
Sebenarnya sudah lama punya blog ini cuma males bukanya, buat apa pikirku.... Sengaja aku pake nama neny cantika, karena aku seneng dengan nama itu... Selain aku memang cantik (kata ibuku), kebanyakan orang orang, temen temen dan orang sekitar bilang aku memang cantix...(he he he PEDE banget!!) ga pa pa dari pada MindeR... Ya sudahlah sedikit itu tentang aku.. Semoga selanjutnya blog ku ini bermanfaat bagi yang membaca maupun yang mengkritik... Karena aku belum punya momongan... Semoga nantinya suamiku tercinta membuka, membaca dan mengetahui blog ku ini... Dia bisa berbangga dengan melihat karyaku punya blog..(Ah Jayuss..)